ARE YOU LIVING YOUR DREAM?

Processed with VSCOThe question pops in my head sometimes. Well, I am not really sure what is or are exactly my dream(s) in life yet. Kalau ditanya tentang living in my own dream entah kenapa yang terpikir oleh saya relasinya pasti ke dream job. Karena kalau melakukan apa yang kita suka sebagai sebuah pekerjaan rasanya seberat apapun ‘cobaan’ nya pasti masih bisa senyum sedikit lah yaa… Selain itu pasti juga akan berpengaruh ke aspek lain seperti lingkungan sekitar yang pastinya selaras dengan passion, waktu bekerja, dan sebagainya. Yang saya tahu dan yakini, saya tidak mau menjadi pegawai selamanya. Bahkan kalau bisa sebelum berkeluarga nantinya. Saya ingin suatu hari nanti punya usaha sendiri dibidang kreatif atau bisa dibilang menjadi seorang creativepreneur (yang sampai saat ini saya pun belum tau mau bidang kreatif apa). Tapi namanya mimpi kalau mau jadi kenyataan pasti harus ada titik mulanya kaan..

Nah, membuat aksesoris khususnya kalung menjadi hal yang tanpa sadar sering saya lakukan. Saya termasuk pecinta aksesoris. Tapi, kalau lagi jalan-jalan lihat aksesoris, saya berfikir berkali-kali untuk membeli. Yang terlintas selalu begini “harga segini kalau beli tali dan pernak-perniknya di Toko Maju, Mayestik udah bisa dapet macem-macem… modelnya juga bisa laah dibikin mirip-mirip”. Selalu. Kecuali untuk aksesoris yang kelihatannya agak sulit untuk dibuat tangan ya…

diahayu-living-your-dream-1
Some of my self-made necklaces

Sebagian besar koleksi kalung saya, buatan saya sendiri. Rasa bahagia sehabis selesai bikin satu kalung atau gelang nggak kalah sama kalau habis belanja di toko. Lebih happy malah, karena lebih hemat 😀 That’s why, I started to think to create a handmade accessories project with one of my uni bestfriend Dinda, who also loves necklaces.

Singkat cerita, setelah beberapa kali pertemuan, sekarang kami sedang mempersiapkan proses produksinya. Mungkin nanti saya akan menulis step by step susah-susahnya sampai akhirnya projek ini bisa jadi beneran (biasanya suka sampai konsep saja terus hilang…).

Sebenarnya ini baru langkah keciiiil sekali. Saya juga termasuk orang yang moody dalam mengerjakan sesuatu. Kadang kalau lagi mood bisa jor-jor an. Tapi kalau nggak, saya bisa mencari alasan apapun untuk tidak mengerjakannya dulu. That’s not good, but I’m  still working on it. Karena saya percaya, untuk membangun sebuah ‘nama’ brand, keseriusan, komitmen dan kestabilan kinerja sangat berpengaruh karena pasti akan kelihatan di hasilnya nanti 🙂

Here are a little spoiler from my upcoming project called Demure Wooden.

Xx, Wulan

sign2